ICONZ 8

BAZNAS Tawarkan Strategi Fundraising Kebencanaan di ICONZ 2024

22/12/2024 | Kontri Naifal, editor Putri

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI memaparkan strategi penghimpunan dana (fundraising) untuk mendukung penanggulangan bencana di Indonesia. Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS RI, H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, menjelaskan pendekatan ini dalam sesi pleno ketiga Konferensi Zakat Internasional ke-8 (ICONZ) 2024 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) (Rabu, 17/12/2024).

Rizaludin menyoroti bahwa Indonesia, yang terletak di kawasan ring of fire, menghadapi berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan badai. “Sedekah kebencanaan berperan penting dalam membantu masyarakat yang terdampak, mempercepat rehabilitasi, serta mendukung rekonstruksi pascabencana,” ungkapnya.  

Menurut Rizaludin, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 66 Tahun 2022 menjadi dasar hukum bagi BAZNAS dalam memanfaatkan dana zakat untuk penanggulangan bencana. Fatwa tersebut mengatur bahwa dana zakat dapat digunakan untuk keperluan kebencanaan, termasuk edukasi, fasilitasi, pendampingan, dan perencanaan penanggulangan bencana, yang tidak tercakup oleh dana zakat dapat dipenuhi melalui infak, sedekah, atau dana sosial keagamaan lainnya (DSKL).  

“Posisi lembaga dalam pengelolaan kebencanaan harus jelas, apakah berfokus pada edukasi, advokasi, resiliensi, atau riset. BAZNAS memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk mendukung upaya ini,” tambahnya.  

Rizaludin menekankan pentingnya memahami harapan muzakki dalam menyalurkan donasi untuk kebencanaan. Ada tiga aspek utama yang dinilai oleh muzakki: substansi program, visibilitas hasil, dan reputasi lembaga.  

“Reputasi mencakup kinerja lembaga, perilaku pengelola, dan komunikasi. Kinerja dinilai dari ketepatan sasaran, keberlanjutan program, dampak yang terukur, dan efisiensi sumber daya. Transparansi, akuntabilitas, dan etika juga menjadi faktor utama dalam perilaku pengelola, sementara komunikasi harus terbuka, responsif, dan terkoordinasi,” jelasnya.  

Rizaludin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga terkait untuk memaksimalkan penanggulangan bencana. Baik dalam tahap tanggap darurat, pemulihan pascabencana, maupun upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana.  

“Bencana adalah tantangan yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, sangat penting untuk memastikan keberhasilan upaya penanggulangan bencana. Bersama BAZNAS, insyaallah kita bisa menghadirkan solusi terbaik,” tutup Rizaludin.

KOTA BOGOR

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12